Pemilu
kini sudah dekat. Banyak orang dari kalangan manapun ingin menjadi caleg. Untuk
menjadi caleg banyak calon yang menggunakan uang. Dan pasti akan mengeluarkan
banyak materi. Dengan cara itu ada yang berhasil dan ada yang gagal. Cara yang
gagal biasanya menjadi stress.
Pada suatu hari Dadap (bukan nama sebenarnya) mandatangi tempat pemilu dan
mendaftar sebagai caleg. Dadap mengikuti partai X dan terpilih menjadi caleg
nomor urut 2. Dia mendeklarasikan dirinya sebagai caleg.
Dan suatu hari Dadap mengikuti rapat pemuda. Pada saat rapat Dadap diberi
kesempatan untuk berbicara, dia menyatakan dirinya sebagai caleg. Dadap menunjukkan
kemampuan dan berbagai kelebihannya bahwa dia lulusan dari salah satu
Universitas ternama di Indonesia, dia pernah menjadi ketua organisasi dan
berbagai kelebihannya yang lain. Dadap memberikan janji-janji ketika nanti dia
terpilih sebagai anggota legislatif. Pemuda pun beramai-ramai meminta sesuatu
dari Dadap, lalu dia memberikan kaos untuk para pemuda.
Di hari
berikutnya Dadap diundang mengikuti rapat di desa lain. Dadap mempromosikan
dirinya menjadi sebagai caleg. Mengetahui bahwa Dadap menjadi caleg,
masyarakatpun mengeluhkan jalan yang rusak, dan meminta Dadap untuk
mengaspal jalan tersebut. Dengan terpaksa memberi bantuan senilai 30 juta
rupiah dari hasilnya menjual tanah, tetapi dengan syarat rakyat harus memilih
dirinya disaat pemilu nanti.
Pemilu terbuka pun dimulai, Dadap harus berkeliling untuk mengampanyekan
dirinya. Dadap harus mempunyai uang banyak untuk berkampanye, namun uang Dadap
sudah habis. Akhirnya Dadap menggadaikan semua barang yang ada di dapurnya, dan
menjual rumahnya. Dadap mendapatkan uang pinjaman dari hasil menggadaikan
barang-barangnya dan menjual rumahnya. Banyak kader yang meminta uang dari
kegiatan kampanye. Uang Dadap sudah habis untuk keperluan kampanye dan kader.
Istri Dadap memerlukan uang untuk membayar SPP anaknya. Dadap tidak mempunyai
uang lagi untuk membiayai kehidupan keluarganya, lalu Dadap berselisih dengan
sang istri
"
Kemarin baru saja tanah dijual , masa uang sudah habis lagi ?! ". "
Uang habis untuk kebutuhan kampanye, Bu ". jawab si Dadap. Lalu istri dan
anak nya pergi meninggalkan Dadap , Dadap pusing dengan hal ini. Pemilu belum
dimulai, namun Dadap sudah stress karena semua uangnya habis dan ditinngal oleh
anak dan istrinya. Sekarang Dadap pun sering tertawa-tawa sendiri dan akhirnya
Dadap dimasukkan ke Rumah Skit Jiwa (RSJ), dan orang-orang pun sudah tidak
peduli lagi dengan Dadap.
0 komentar:
Posting Komentar